Minggu, 21 Oktober 2012

Sejarah Agama Hindu



[ Sejarah Singkat Perkembangan Agama Hindu di India
Pertama kali suku bangsa Arya (penduduk pendatang) mendiami Lembah Indus dan mendesak suku bangsa Dravida (penduduk asli India). Bangsa Dravida dikenal sebagai bangsa yang berhasil mengembangkan peradaban yang cukup maju di Lembah Indus. Peradaban suku bangsa Dravida berpusat di Mohenjo Daro dan Harappa. Karena terdesak suku bangsa Arya, Mohenjo Daro dan Harappa mengalami kemunduran.
Bangsa Arya kemudian menyebar ke berbagai wilayah, misalnya ke Lembah Sungai Gangga dan Yamuna. Dalam penyebarannya itu, suku bangsa Arya ada yang melangsungkan perkawinan dengan bangsa Dravida sehingga terbentuklah masyarakat dan generasi baru. Masyarakat dan generasi baru itu lazim disebut ”bangsa Hindu”. Tradisi dan kepercayaan bangsa Hindu itulah yang disebut dengan nama Hindu.

[ Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Indonesia
Berdasarkan peninggalan- peninggalan yang berhasil diketemukan, diperkirakan agama Hindu berkembang di Indonesia pada abad ke-4 Masehi. Maharsi pertama yang menyebarkan agama Hindu dari India ke pelosok dunia termasuk Indonesia adalah Rsi Agastya. Beberapa gelar yang diberikan kepada Rsi Agastya antara lain:
1)      Bhatara Guru, karena kesucian dan kebesarannya dan sebagai perwujudan Dewa Siwa dalam menyebarkan agama.
2)      Agasta Yatra, artinya perjalanan suci tak mengenal kembali dalam pengabdiannya untuk darma.
3)      Pita Sugara, artinya bapak dari lautan, karena perjalanan beliau mengarungi lautan yang luas demi dan untuk dharma.
Menurut para ahli sejarah, hubungan antara India dengan Indonesia telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Berkaitan dgn masuknya agama Hindu di Indonesia, para ahli menggunakan analisis dgn argumentasi beberapa teori antara lain sbb:
M Teori Brahmana
Teori brahmana ditulis oleh Van Leur dan dijelaskan bahwa penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia dilakukan oleh para pendeta.
M Teori Ksatria
Teori Ksatria ditulis oleh beberapa ahli dari India, seperti Majumdar dan dijelaskan bahwa penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia dilakukan oleh para ksatria yang berhasil menguasai wilayah Indonesia.
M Teori Waisya
Teori Waisya ditulis oleh N.J Krom dan dijelaskan bahwa penyebaran agama Hindu di Indonesia dilakukan oleh para pedagang dari India
M Teori Sudra
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke nusantara dibawa oleh orang- orang India berkasta Sudra.
M Teori Arus Balik
Teori arus balik ditulis oleh George Coedes dan Bosch yang menjelaskan bahwa penyebaran agama Hindu di Indonesia dilakukan oleh orang- orang Indonesia sendiri yang belajar agama Hindu di India.
[ Kerajaan Bercorak Hindu di Indonesia
Kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia antara lain:
a.      Kerajaan Kutai
Bukti pertama adanya pengaruh Hindu di nusantara diperoleh di daerah Kutai, Kalimantan Timur. Bukti itu berupa tujuh buah prasasti berbentuk yupa yang digunakan sebagai tiang tempat menambatkan hewan kurban. Yupa ditulis dalam huruf palawa dan bahasa sanskerta. Dari prasasti tersebut diperoleh informasi mengenai adanya sebuah kerajaan Hindu bernama kutai di hulu Sungai Mahakam. Disebutkan bahwa pendiri kerajaan itu bernama Kudungga dan kemudian digantikan oleh Aswawarman. Prasasti- prasasti itu sendiri dibuat untuk memuliakan raja Kutai yang ketiga, Mulawarman, yang dianggap sebagai raja yang sangat mulia dan baik budinya.
b.      Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di nusantara ini terletak di antara Sungai Cisadane dan Sungai Citarum, Jawa Barat. Bukti- bukti tentang kerajaan ini didapatkan dari catatan para pengelana Cina dan berupa tujuh buah prasasti yang sering disebut dengan Saila Prasasti yang terdiri dari Prasasti Ciarateun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Lebak dan Tugu.
c.       Kerajaan Majapahit
Majapahit merupakan puncak keemasan kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia. Pendiri Majapahit ialah Raden Wijaya. Setelah Raden Wijaya wafat, ia digantikan oleh Jayanegara. Pada masa pemerintahan Jayanegara, terjadi pemberontakan Kuti. Pada saat itulah, nama Gajah Mada muncul. Ia adalah anggota pasukan pengawal raja yang berhasil menyelamatkan raja dalam peristiwa Bedander, ketika Jayanegara terpaksa mengungsi. Sebagai imbalan, Gajah Mada diangkat sebagai patih. Kemudian, pada pemerintahan Tribhuwanatunggadewi, Gajah Mada diangkat menjadi mangkubumi (perdana menteri). Pada saat dilantik, ia mengucapkan suatu sumpah yang disebut dengan Sumpah Palapa.
Tribhuwanatunggadewi memerintah selama 22 tahun dan kemudian menyerahkan takhta Majapahit kepada putranya, Hayam Wuruk. Selama pemerintahannya, Hayam Wuruk didampingi oleh Gajah Mada sebagai patihnya. Pada masa pemerintahannya, karya sastra mengalami kemajuan. Tahun 1365 Mpu Prapanca menyusun kitab Negarakertagama. Selain itu, hasil kebudayaan berupa seni bangunan juga berkembang pesat. Sebagai bukti, pembangunan candi seperti Candi Panataran dekat Blitar, Candi Sawentar di Blitar, Candi Tigawangi dan Candi Surawana di dekat Pare Kediri, Candi Tikus di Trowulan dan Candi Jabung.
d.      Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran banyak ditemukan peninggalan- peninggalan yang menunjukkan kehidupan disana, di antaranya arca Rajasri dan juga arca dari Cibuaya yang berasal dari abad ke 8 dan ke-9 Masehi. Sebagai bukti di sana telah berkembang agama Hindu dengan pesat.
e.      Kerajaan Hindu di Bali
Pada masa Bali Kuno keluarga Raja- raja Warmadewa pertama kali muncul dalam sejarah 914-1080. Pada tahun 989 diperintah Sang Ratu Luhur Sri Guna Priya Dharma Patni bersama suami Sri Dharmadayana Warmadewa.
Keberadaan Bali pada zamannya tidak terlepas dari kedatangan orang- orang suci yang mengajarkan tentang agama Hindu seperti Rsi Markandeya, yang memakai Dasar Panca Datu di Pura Besakih.
Pada masa Bali pertengahan, diawali dengan pemerintahan Sri Kresna Kepakisan yang pusat kerajaannya ada di Samprangan dan puncak keemasannya adalah waktu pemerintahan Dalem Waturenggong dengan pendeta istananya Dang Hyang Nirartha yang berjasa banyak terhadap kehidupan kerajaan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar