Jumat, 26 Oktober 2012

Agama Hindu


YADNYA

  1. Pengertian Tri Rna
Tri Rna berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata Tri dan Rna. Tri berarti tiga dan Rna berarti hutang. Jadi, Tri Rna artinya tiga hutang yang menyertai setiap kelahiran manusia.

  1. Bagian – bagian Tri Rna
Bagian – bagian Tri Rna antara lain:
● Dewa Rna adalah hutang jiwa kehadapan Sang Hyang Widhi beserta     
               manifestasiNYA.
            ● Pitra Rna adalah hutang budi dan hutang jasa kepada para Leluhur atas jasanya
               melahirkan, merawat, membimbing dan memelihara kita.
            ● Rsi Rna adalah hutang pengetahuan kehadapan para Maha Resi, para Pendeta,
               para guru, atas jasanya memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan kepada
               kita.

  1. Hubungan Tri Rna dengan Panca Yadnya
Tri Rna kita bayar dengan melaksanakan Panca Yadnya, yang terdiri dari:
● Dewa Rna dibayar dengan melaksanakan Dewa Yadnya dan Bhuta Yadnya.
● Pitra Rna dibayar dengan melaksanakan Pitra dan Manusa Yadnya.
● Rsi Rna dibayar dengan melaksanakan Rsi Rna.

  1. Melaksanakan Ajaran Yadnya Berkaitan dengan Tri Rna
Yadnya adalah persembahan atau korban suci yang dilakukan dengan hati tulus ikhlas dengan tidak mengharapkan imbalan.
Dilihat dari waktu pelaksanaan, yadnya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:
● Nitya Karma yaitu yadnya yang dilaksanakan setiap hari.
● Naimitika Karma yaitu yadnya yang dilaksanakan pada waktu – waktu tertentu.

Pelaksanaa yadnya yang berkaitan dengan Tri Rna dikelompokan menjadi 5 yang disebut dengan Panca Yadnya yang terdiri dari:
● Dewa Yadnya yaitu persembahan atau korban suci kehadapan Sang Hyang
                                    Widhi dengan segala manifestasiNYA yang dilakukan
                                     dengan hati yang tulus ikhlas.
   Contoh pelaksanaan Dewa Yadnya:
-         Sembahyang Tri Sandya.
-         Melaksanakan Yadnya Sesa.
-         Mendirikan tempat suci.

● Pitra Yadnya yaitu korban suci yang dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas
                                  ditujukan kepada para leluhur.
    Contoh pelaksanaan Pitra Yadnya:
-         Menjadi anak yang baik.
-         Melaksanakan upacara Pitra Yadnya.
-         Melaksanakan pemujaan kepada leluhur.
● Rsi Yadnya yaitu korban suci yang tulus ikhlas kepada Para Maha Rsi, Pendeta,
                                dan para guru.
    Contoh pelaksanaan Rsi Yadnya:
-         Mempelajari ilmu pengetahuan.
-         Hormat dan patuh kepada Catur Guru.
-         Meneruskan dan melaksanakan ajaran Catur Guru.

● Manusa Yadnya yaitu korban suci yang tulus ikhlas yang ditujukan kepada
                                       sesama manusia.
    Contoh pelaksanaan Manusa Yadnya:
-         Upacara bayi lahir.
-         Upacara potong gigi.
-         Upacara pernikahan.

● Bhuta Yadnya yaitu korban suci yang tulus ikhlas, yang ditujukan kepada para
                                    bhuta kala, makhluk dibawah manusia dan kepada alam
                                    semesta.
    Contoh pelaksanaan Bhuta Yadnya:
-         Menghaturkan segehan, caru dan tawur.
-         Merayakan tumpek kandang, tumpek pengarah, dll.
-         Melestarikan lingkungan, tumbuh – tumbuhan dan binatang.

Dalam pelaksanaan yadnya tersebut hendaknya disesuaikan dengan Desa, Kala, Patra.
-         Desa artinya disesuaikan dengan daerah/tempat diselenggarakannya yadnya.
-         Kala artinya disesuaikan dengan waktu penyelenggaraan yadnya.
-         Patra artinya disesuaikan dengan keadaan/kemampuan penyelenggaraan yadnya.

  1. Tingkatan Yadnya
Tingkatan yadnya antara lain:
● Nista yaitu tingkat yadnya paling kecil.
● Madya yaitu tingkat yadnya yang sedang.
● Utama yaitu tingkat yadnya paling besar.

  1. Tiga jenis kualitas yadnya yang dipengaruhi oleh sifat – sifat Tri Guna:
      ● Satwika Yadnya
         Yadnya yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas sesuai dengan petunjuk sastra
          dan menyadari beryadnya adalah kewajiban.
● Rajasika Yadnya
   Yadnya yang dilaksanakan semata – mata bertujuan untuk pamer kekayaan serta
    terikat akan hasil.
● Tamasika Yadnya
    Yadnya yang dilaksanakan tanpa didasari keyakinan, tanpa petunjuk sastra.

  1. Dasar Hukum Yadnya
      ● Bhagawad Gita VII.22
● Rg Weda Mandala 1 bagian kelima sukta: 18.23.8
● Brahmana Purana: 20
● Manawa Dharmacastra: Buku 1 22

2 komentar: