Kurang Komunikasi, Kepala Sekolah
Terdesak
Keluhan
bertubi – tubi datang menghampiri. Banyak pihak dari siswa maupun orang tua
siswa yang mengatakan bahwa harga paket study tour SMA sebesar Rp 2.780.000,00 memang
mahal. Keluhan ini pun dilontarkan dalam bentuk aksi demonstrasi siswa kelas
XII.
Di
sisi lain, sekolah kerap disinyalir sebagai tempat yang rawan terjadinya
penyelewengan dana. Terlebih dengan sekolah memiliki kebijakan otonom, maka
sekolah tak jauh berbeda dengan perusahaan. Sekolah pun memiliki hak untuk
mencari dana sendiri untuk memenuhi segala kegiatan operasionalnya apabila
memang dirasa kurang. Dan jika memungkinkan sekolah bisa memperoleh keuntungan
yang besar layaknya perusahaan.
Benar
adanya bila masalah ini menimbulkan kecurigaan di benak siswa dan orang tua
siswa. Kecurigaan terhadap pihak travel, sekolah dan hotel. Segala rincian biaya
paket study tour yang akan dipungut dari siswa seyogyanya diinformasikan dan
dikomunikasikan dengan baik oleh pihak sekolah. Sehingga diharapkan nantinya
tidak akan terjadi lagi konflik antara pihak kepala sekolah dengan siswa.
Diharapkan
pula pihak sekolah mengadakan suatu diskusi mengenai biaya study tour dengan
siswa atau dengan orang tua siswa sebelum menetapkan biaya. Kritik dan saran
siswa maupun orang tua siswa juga tak boleh dipandang sebelah mata agar tak
memicu kecurigaan yang berlanjut dan aksi demonstrasi dapat terhindarkan.
Pihak
sekolah harus mampu mendengar segala keluhan, masalah, kritik serta saran dari
pihak siswa. Pihak sekolah juga sebaiknya secara proaktif mencari solusi untuk
menangani masalah dan kritik siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar