Sabtu, 21 Januari 2012

Akuntansi


Sejarah Akuntansi
                
Akuntansi sudah dikenal sejak manusia mulai bisa menghitung dan membuat catatan yang tidak hanya ditulis pada kertas tapi juga pada kayu, batu dan daun. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap.
Ada beberapa peristiwa yang berkaitan dengan sejarah ringkas perkembangan akuntansi :
·         Pada abad XV terjadi perkembangan dan perluasan perdagangan yang dilakukan oleh pedagang – pedagang Venesia. Perkembangan ini terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) atau yang disebut juga system kontinental oleh pedagang- pedagang Venesia. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494, Lucas Pacioli, seorang ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Gemotrica, Proportioni et Proportionalita. Buku ini mengajarkan juga tentang akuntansi yang dibuat dalam bab yang berjudul Tractus de computis et scriptoris. Di dalam buku ini memperkenalkan system continental. Sistem continental adalah pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian yaitu debet dan kredit. Buku Lucas Pacioli merupakan titik tolak perkembangan akutansi sebagai suatu ilmu. Oleh karena itu, kemudian Lucas Pacioli dianggap sebagai bapak akuntansi.
·         Buku karya Lucas Pacioli kemudian tersebar di Eropa Barat dan dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan berkembang dengan system yang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2.
·         Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.

Perkembangan Akuntansi di Indonesia
·         Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
·         Saat Belanda meninggalkan Indonesia dan digantikan oleh Jepang, maka tenaga – tenaga pembukuan mulai berkurang, kemudian atas prakarsa Mr.Slamet mulai didirikan kursus – kursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntan di Indonesia.
·         Pada tahun 1952, mulai dibuka fakultas ekonomi jurusan akuntansi di Universitas Indonesia yang kemudian diikuti perguruan tinggi lainnya. Dan akhirnya pada tahun 1957 berdirilah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
·         Setelah tahun 1960 tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
·         Tahun 1984, pemerintah dengan tegas menghapus sistem kontinental melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Dalam kurikulum 1984, mata pelajaran tata buku pada jenjang pendidikan menengah diganti menjadi akuntansi.
Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis.

No
Objek
Sistem kontinental
Sistem Anglo Saxon
1.
Buku harian
Pengelompokan debet/ kredit belum terperinci
Pengelompokan debet/kredit sudah terperinci
2.
Akun buku besar
a.       Penyusutan

b.       Akun campuran
c.       Prive
a. Menggunakan akun cadangan dan dicatat kredit
b. Menggunakan akun campuran
c. Terdapat penyetoran prive
a.Menggunakan akun beban penyusutan dan dicatat di sisi debet
b. Tidak menggunakan akun

c. Tidak terdapat penyetoran
3.
Neraca lajur
Arsip disimpan sebagai dokumen
Arsip tidak disimpan karena hanya sebagai alat bantu
4.
Laporan keuangan
Terdiri atas :
a.Neraca
b. Laporan perhitungan laba rugi
c. Laporan perubahan modal
Terdiri atas :
a. Neraca
b. Laporan perhitungan laba rugi
c. Laporan perubahan modal
d. Laporan arus kas
e. Laporan dana
f.  Laporan catatan keuangan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar